- Back to Home »
- ARTIKEL , BULETIN , CATATAN »
- BUAH KESETIAAN SANG ISTRI, 10 TAHUN KOMA TAK SADAR DI RS
Friday, September 30, 2016
Kisah nyata . Kisah ini ku dengar dengan dari guru saya. Alkisah, sepasang suami istri hidup di tahah suci arab dan mereka adalah sepasang pengantin baru. Kehidupan sehari-hari mereka lalui dengan begitu harmonis dan serasi, membuat orang yang menyaksikannya iri. Mereka belum dikaruniai anak sejak pernikahan mereka, namun selalu memimpikan kehadiran anak agar kebahagian mereka semakin lengkap.
Allah robb semesta alam, pemilik kerajaan langit dan bumi beserta isinya. dan jikalau Dia berkehendak maka cukuplah "kun fayakun". Allah subhanahu wa ta'ala menghendaki takdir -Nya, sang suami mengalami kecelakaan hebat sehingga menjadi lumpuh dan tak sadarkan diri. Kemudian dirawat di rumah sakit dan istrinya setia menjaganya walaupun saat itu sedang mengandung anak pertama mereka.
Hari, minggu, bulan , tahun terus berlalu, sang suami sampai saat itu belum diberi kesembuhan oleh Allah. Walau begitu sang istri tetap setia dan tidak mau meninggalkan suaminya yang dalam keadaan seperti itu. Sebenarnya kalaulah ia ingin menikah lagi, keluarganya dan keluarga dari sang suami pun tidak menolak dan pada Ulama' di sana tidak juga melarangnya karena melihat keadaan suaminya yang seperti sudah tidak ada harapan lagi.
10 tahun tak terasa telah lewat, anak mereka berdua telah tumbuh besar menjadi seorang gadis yang pintar dan sholehah. Bahkan telah ia telah menghatamkan hafalan Al-Quran nya saat usianya 7 tahun. Sebagai anak yang berbakti kepada orang tuanya yang sedang mendapat musibah ia sangat setia menjaga ayahnya yang sakit. Ia menggantikan ibunya untuk merawat ayahnya di rumah sakit. Senantiasa mendoakan dan membacakan ayat-ayat suci Al-Quran di sisi ayahnya.
Sampai keajaiban dari Allah itu datang. Ketika itu ia sedang membaca ayat suci Al-Quran di samping ayahnya seperti biasa, sedikit demi sedikit ayahnya mulai tersadar. Sungguh ajaib, melihat ayahnya telah tersadar ia begitu gembira sontak memeluk ayahnya. Merasa dipeluk oleh orang yang tak dikenal dan bukan mahram ayahnya melepas segera pelukan sang anak. Dengan isak tangis kegembiraan yang tak terbendung gadis sholehah itu berkata pada ayahnya kalau ia adalah anaknya. Saat itu masih belum percaya, sampai datanglah istrinya yang tak lain adalah ibu dari gadis itu menyakinkannya. Semoga kisah ini memberi hikmah pada kita semua, Amiin.
DI NUKIL DARI WEB TEMAN DENGAN IZIN
Allah robb semesta alam, pemilik kerajaan langit dan bumi beserta isinya. dan jikalau Dia berkehendak maka cukuplah "kun fayakun". Allah subhanahu wa ta'ala menghendaki takdir -Nya, sang suami mengalami kecelakaan hebat sehingga menjadi lumpuh dan tak sadarkan diri. Kemudian dirawat di rumah sakit dan istrinya setia menjaganya walaupun saat itu sedang mengandung anak pertama mereka.
Hari, minggu, bulan , tahun terus berlalu, sang suami sampai saat itu belum diberi kesembuhan oleh Allah. Walau begitu sang istri tetap setia dan tidak mau meninggalkan suaminya yang dalam keadaan seperti itu. Sebenarnya kalaulah ia ingin menikah lagi, keluarganya dan keluarga dari sang suami pun tidak menolak dan pada Ulama' di sana tidak juga melarangnya karena melihat keadaan suaminya yang seperti sudah tidak ada harapan lagi.
10 tahun tak terasa telah lewat, anak mereka berdua telah tumbuh besar menjadi seorang gadis yang pintar dan sholehah. Bahkan telah ia telah menghatamkan hafalan Al-Quran nya saat usianya 7 tahun. Sebagai anak yang berbakti kepada orang tuanya yang sedang mendapat musibah ia sangat setia menjaga ayahnya yang sakit. Ia menggantikan ibunya untuk merawat ayahnya di rumah sakit. Senantiasa mendoakan dan membacakan ayat-ayat suci Al-Quran di sisi ayahnya.
Sampai keajaiban dari Allah itu datang. Ketika itu ia sedang membaca ayat suci Al-Quran di samping ayahnya seperti biasa, sedikit demi sedikit ayahnya mulai tersadar. Sungguh ajaib, melihat ayahnya telah tersadar ia begitu gembira sontak memeluk ayahnya. Merasa dipeluk oleh orang yang tak dikenal dan bukan mahram ayahnya melepas segera pelukan sang anak. Dengan isak tangis kegembiraan yang tak terbendung gadis sholehah itu berkata pada ayahnya kalau ia adalah anaknya. Saat itu masih belum percaya, sampai datanglah istrinya yang tak lain adalah ibu dari gadis itu menyakinkannya. Semoga kisah ini memberi hikmah pada kita semua, Amiin.
DI NUKIL DARI WEB TEMAN DENGAN IZIN